Rabu, 15 Oktober 2008

“Nasihat Untuk Ruh Seorang Muslim”

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh Rodliyallahu 'anhu bahwa dia mendengar Rasululloh Shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah yang memiliki dua wajah, yaitu yang datang kepada suatu kaum dengan (suatu) wajah dan datang kepada kaum yang lain dengan wajah yang lain pula” (H.R. Bukhori & Muslim).

Hadits diatas menerangkan juga bahwa diantara sifat orang-orang munafiq adalah jika mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman mereka mengatakan “kami beriman” dan jika mereka bertemu dengan kelompok mereka, mereka pun mengatakan : “Sesungguhnya kami bersama kalian (dalam kekufuran) sebagaimana yang dikatakan Allah dalam Al-qur’an (Al-Baqoroh : 14)

Sungguh suatu hal yang sangat disayangkan, jika diantara kaum muslimin ada yang memiliki sifat-sifat orang munafiq diatas!!!.

Terkadang dalam kehidupan sehari-hari mungkin ada – kalau tidak mau dikatakan banyak – orang-orang yang tidak menyukai sifat/karakteritis seseorang, kemudian rasa tidak suka itu diungkapkan kepada orang lain/teman mereka (dalam rangka ghibah). Namun jika mereka berjumpa dengan orang yang tidak di sukai tersebut, maka mereka pun bermuka manis dan menampakkan segala rasa hormat, bahkan tak ada sedikitpun raut muka kebencian apalagi keinginan menasehati orang yang tidak di sukai tersebut. Ironis memang!!

Sesungguhnya islam adalah agama nasihat, maka alangkah baiknya jika setiap individu muslim mengamalkan apa yang diamalkan Jarir bin Abdulloh ketika dia mengatakan :

“Aku berbai’at kepada Rasululloh Shollallahu 'alaihi wa sallam untuk mengerjakan sholat, menunaikan zakat, dan menasehati setiap muslim” (H.R. Bukhori & Muslim).

Kalau kita mau berfikir secara jernih, apa yang dapat kita hasilkan dari kita bersikap memiliki dua wajah? Manfaat apa yang dihasilkan dari membicarakan keburukan orang lain? Bukankah orang yang kita bicarakan keburukannya akan bertambah pahalanya? Apakah kita ingin menjadi orang-orang yang bangkrut (Muflis) pada hari Qiamat kelak? Na’udzu billah tsumma na’udzu billah.

Mengutip perkataan Aa Gym : - “Mulai saat ini, mulai dari yang kecil, dan mulai dari diri sendiri”- , mari kita mulai saat ini juga untuk memperbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki yang lain dan jangan pernah menunda untuk memperbaiki, karena kita tidak pernah tahu kapan kita bisa menjadi yang terbaik.

“Aku tak meinginkan apapun juga kecuali perbaikan,
dan
tak ada yang dapat membimbingku kejalan yang lurus kecuali Allah Rabb Semesta ‘Alam”